Rabu, 14 Mei 2014

TEKNIK SHARING MANAJEMEN BERKAS (FILE)

TEKNIK SHARING
MANAJEMEN BERKAS (FILE)



DISUSUN OLEH :

NAMA : RAHMI WARDAH NINGSIH
NIM : 1123113019





FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014

PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN MANAJEMEN FILE
File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format.

2.      Manfaat Manajemen File
·         Dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan

3. Sasaran Manajemen File :

Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi.
Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.

1.      Sasaran sistem file adalah sebagai berikut :
·         Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai.
·         Menjamin data pada file adalah valid.
·         Optimasi kinerja.
·         Menyediakan dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan.
·         Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusahaan data.
·         Menyediakan sekumpulan rutin interface masukan/keluaran.
·         Menyediakan dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser.

2.      Fungsi Manajemen File :
Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :
·         Penciptaan, modifikasi, dan penghapusan file.
·         Mekanisme pemakaian file secara bersama.
·         Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan ataudariupaya penghancuran informasi.
·         Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik.
·         Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
·         Sistem file harus menyediakan interface user-friendly.

3.      Arsitektur Pengelolaan File :
Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :
·         Sistem Akses
Berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses.
·         Manajemen file
Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
·         Penyimpanan
·         Pengacuan
Pemakaian bersama
·         Pengamanan
Manajemen Ruang Penyimpan
·         Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat penyimpan.
Mekanisme Integritas File
Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi. Manajemen PerangkatMasukan Keluaran di Sistem Operasi : Device Driver

4.      SistemFile
Konsep terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi adalah :
• File
Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakaitidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangat penyimpan data.
• Direktori
Berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin di sistem operasi. Pemakai memanipulasi data merujuk sebagai file atau direktori. Pemakai tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi perangkat dan sebagainya.

5. File, Terhadap beragam pandangan mengenai file, yaitu :
a.         Pemakai :
Terhadap file pemakai berkepentingan memahami berikut :
Penamaan untuk file
Tipe file
Atribut file
Perintah-perintah untuk manipulasi file.
b.          Pemrograman :
Selain perlu memahami sebagai pemakai, pemrograman perlu memahami:
Operasi-operasi terhadap file
Perancang,Implementasi pengelolaan file
c.         Penamaan File :
Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file disistem harus mempunyai nama unikagar tidak ambigu. Penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama unik. Tidak diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan yaitu :
·         Sistem yang case – sensitive
·         Sistem case – intensive

Terdapat tiga tipe di sistem operasi, yaitu :

1.           File Reguler, File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. File ASCII berisi baris teks. File biner adalah file yang bukan file ASCII. Untuk file biner eksekusi (exe) mempunyai struktur internal yang hanya diketahui sistem operasi. Untuk file biner hasil program aplikasi, struktur internalnya hanya diketahui program aplikasi yangmenggunakan file tersebut.
2.           File Direktori, File direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur sistem file. File direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai file-file yang termasuk dalam direktori itu.
3.           File Spesial, File spesial merupakan nama logik perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat masukan/keluaran.

File Spesial terbagi dua yaitu :
a.     File spesial karakter, File spesial karakter berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran aliran karakter file ini memodelkan perangkat masukan/keluaran seperti:
o   Terminal
o   Printer
o   Port jaringan
o   Modem dan alat –alat yang bukan penyimpan sekunder.
b.         File spesial blok, File spesial blok berhubungan dengan  perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan blok-blok data (berorientasi blok)
Atribut File
Informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yangdapat diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file.
Opeasi pada file
o   reate : Menciptakan berkas
o   Delete : Menghapus berkasOpen : Membuka berkas untuk menyimpan proses selanjutnya
o   Close : Menutup berkas utuk menyimpan semua informasi ke berkas dan mendealokasikansumber daya yang digunakan
o   Read : Membaca data pada berkas
o   Write : Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi yang ditunjuk
o   Append : Menambah data pada berkas, merupakan operasi write yang lebih spesifik, yaitu di akhir berkas
o   Seek : Mencari lokasi tertentu, hanya berlaku untuk berkas akses lacak Get attributes Membaca atribut-atribut berkas, Set attributes Menuliskan (memodifikasi) atribut-atribut berkas
o   Rename : Mengganti nama berkas
5. Direktori
Direktori berisi informasi mengenai file. Direktori sendiri adalah file, dimiliki oleh sistem operasi dapat diakses dengan rutin sistem operasi. Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi, informasi itu umumnya disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat mengakses direktori secara langsung meski dalam mode read-only.
6. Shared File
Shared file adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai), tapi juga oleh direktori-direktori (pemakai) lain. Sistem file tidak lagi berupa pohon melainkan directed acyclic graph (DAG).

Masalah-masalah yang terdapat pada shared file adalah sebagai berikut :
·         Metode implementasi shared file
·         Metode pemberian hak akses pada shared file
·         Metode pengendalian atau penanganan terhadap pengaksesan yang secara simultan dilakukan pemakai-pemakai yang mengacu file. Persoalan pengaksesan simultan ini menyangkut integritas atau kogerensi data.

7. Sistem Akses File
Sistem akses merupakan pilihan, yaitu :
Dapat menjadi bagian dari sistem operasi atau
Sistem operasi sama sekali tidak mempunyai komponen sistem akses.
Cara akses perangkat penyimpanan :
Perangkap penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu:
1. Perangkat akses sekuen (sequential access devices)
2. Perangkat akses acak (random access devices)
3. Perangkat akses sekuen, Proses harus membaca semua byte atau rekord file  secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati dan membaca di luar uraian.
8. Organisasi File
Elemen pokok perancangan sistem akses adalah cara rekord-rekord diorganisasikan atau distrukturkan.
Beberapa kriteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah :
·         Redundansi yang kecil
·         Pengaksesan yang cepat
·         Kemudahan dalam memperbaharui
·         Pemeliharaan yang sederhana
·         Kehandalan yang tinggi.

3.  Sharing Folder

Resource Sharing merupakan system pembagian resource yang ada di dalam  sebuah  Jaringan.  File  Sharing  dipakai  untuk  dapat mengakses  suatu disk, directory, cdrom dari komputer lain dalam satu Jaringan.
Caranya :

Di  dalam  properti  folder  terdapat  tab  sharing  yang  dapat  digunakan untuk mengatur properti sharing. Ketika masuk pada tab sharing akan keluar gambar seperti berikut :

Gambar 1 (tab sharing)

·         Do not share this folder
Pilihan ini digunakan untuk melepas sharing atau tidak menggunakan sharing    sehingga  folder,  drive  atau  printer  tersebut  tidak  dapat dipakai secara bersama-sama.

·         Share this folder
Pilihan ini digunakan untuk menghubungkan / men-sharing folder, drive  atau  printer  dengan  komputer  yang  lain  sehingga  dapat digunakan secara bersama-sama.
·         Pada bagian Share name biasanya langsung terpasang nama folder, drive atau printer yang akan di-share.
Pada bagian Comment, ketikkan penjelasan singkat mengenai folder
ini.
·         User Limit digunakan untuk menentukan jumlah user yang dapat
menggunakan folder ini.
·         Maximum allowed
Mengijinkan semua user menggunakan folder ini
·         Allow ... users
Menentukan  jumlah  maksimal  user  yang  dapat  menggunakan
folder ini.

·         Permission digunakan untuk memberikan hak-hak kepada setiap user
untuk megakses folder ini.
Gambar 2 (Share Permission)

Macam-macam permision dapat dilihat pada tabel berikut:

·         Tombol  Caching  digunakan  untuk  menentukan  setting  penggunaan file/folder secara offline (tidak sedang terhubung ke jaringan)

Folder  yang  telah  di-share  dapat  dilihat  isi  file  sharing  tersebut dengan  menggunakan  windows  explorer  dan  browse  komputer tempat share tersebut berada.
Folder yang telah di-share akan memiliki icon seperti gambar berikut
Gambar 3 (Tampilan folder yang telah di-share )

4.      Printer Sharing
Printer Sharing digunakan untuk melakukan printing dari komputer-komputer  dalam  satu  Jaringan  dengan  menggunakan  printer  yang terpasang  pada  komputer  dalam  Jaringan  tersebut.  Hal  ini  akan
menghemat pemakaian resource, karena satu printer dapat dipakai secara bersama oleh  beberapa komputer dalam suatu jaringan.
Caranya :
1. Start Menu à Setting à Printers
2. Klik kanan printer yang telah terinstall pada komputer tersebut dan klik sharing.
3. Masukkan nama sharingnya.
Gambar 4 (Printer sharing properties)
4. Untuk melihatnya sama seperti melihat folder sharing
5. Agar  printer  sharing  bisa  digunakan  maka  connect  dulu  ke  printer
Sharing
Gambar 4 (Printer yang telah disharing)

5.      Untuk menggunakan printer yang telah di-share ini  pilihlah printer yang telah diconnect.

Gambar 5 (Penggunaan Sharing Printer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar