TEKNIK
SHARING
MANAJEMEN
BERKAS (FILE)
DISUSUN
OLEH :
NAMA
: RAHMI WARDAH NINGSIH
NIM
: 1123113019
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2014
1. PENGERTIAN
MANAJEMEN FILE
File
system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan
sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi.
File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk
menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke
dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format.
2.
Manfaat
Manajemen File
·
Dapat
mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak
disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak
kita inginkan
3. Sasaran Manajemen File :
Pengelolaan
file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan
berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi.
Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.
Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.
1.
Sasaran
sistem file adalah sebagai berikut :
·
Memenuhi
kebutuhan manajemen data bagi pemakai.
·
Menjamin
data pada file adalah valid.
·
Optimasi
kinerja.
·
Menyediakan
dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan.
·
Meminimalkan
atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusahaan data.
·
Menyediakan
sekumpulan rutin interface masukan/keluaran.
·
Menyediakan
dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser.
2.
Fungsi
Manajemen File :
Beberapa
fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :
·
Penciptaan,
modifikasi, dan penghapusan file.
·
Mekanisme
pemakaian file secara bersama.
·
Kemampuan
backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan ataudariupaya
penghancuran informasi.
·
Pemakai
dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan menggunakan
penamaan yang mengacu perangkat fisik.
·
Pada
lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
·
Sistem
file harus menyediakan interface user-friendly.
3.
Arsitektur
Pengelolaan File :
Pengelolaan
file, biasanya terdiri dari :
·
Sistem
Akses
Berkaitan
dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses.
·
Manajemen
file
Berkaitan
dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
·
Penyimpanan
·
Pengacuan
Pemakaian
bersama
·
Pengamanan
Manajemen
Ruang Penyimpan
·
Berkaitan
dengan alokasi ruang untuk file di perangkat penyimpan.
Mekanisme
Integritas File
Berkaitan
dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi. Manajemen PerangkatMasukan Keluaran
di Sistem Operasi : Device Driver
4.
SistemFile
Konsep
terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi adalah :
• File
Abstraksi
penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakaitidak
dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja
perangat penyimpan data.
• Direktori
Berisi
informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan.
Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin
di sistem operasi. Pemakai memanipulasi data merujuk sebagai file atau
direktori. Pemakai tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi
perangkat dan sebagainya.
5. File,
Terhadap beragam pandangan mengenai file, yaitu :
a.
Pemakai :
Terhadap
file pemakai berkepentingan memahami berikut :
Penamaan
untuk file
Tipe file
Atribut
file
Perintah-perintah
untuk manipulasi file.
b.
Pemrograman :
Selain
perlu memahami sebagai pemakai, pemrograman perlu memahami:
Operasi-operasi
terhadap file
Perancang,Implementasi
pengelolaan file
c.
Penamaan File :
Pemakai
mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file disistem harus mempunyai nama unikagar
tidak ambigu. Penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama
unik. Tidak diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori.
Penamaan
file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan yaitu :
·
Sistem
yang case – sensitive
·
Sistem
case – intensive
Terdapat
tiga tipe di sistem operasi, yaitu :
1.
File
Reguler, File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. File
ASCII berisi baris teks. File biner adalah file yang bukan file ASCII. Untuk
file biner eksekusi (exe) mempunyai struktur internal yang hanya diketahui
sistem operasi. Untuk file biner hasil program aplikasi, struktur internalnya
hanya diketahui program aplikasi yangmenggunakan file tersebut.
2.
File
Direktori, File direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola
struktur sistem file. File direktori merupakan file berisi informasi-informasi
mengenai file-file yang termasuk dalam direktori itu.
3.
File
Spesial, File spesial merupakan nama logik perangkat masukan/keluaran.
Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan
dari kerumitan operasi perangkat masukan/keluaran.
File
Spesial terbagi dua yaitu :
a.
File spesial karakter, File spesial karakter berhubungan dengan
perangkat masukan/keluaran aliran karakter file ini memodelkan perangkat
masukan/keluaran seperti:
o Terminal
o Printer
o Port
jaringan
o Modem
dan alat –alat yang bukan penyimpan sekunder.
b.
File spesial blok, File spesial blok berhubungan dengan perangkat
masukan/keluaran sebagai kumpulan blok-blok data (berorientasi blok)
Atribut
File
Informasi
tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yangdapat
diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file.
Opeasi
pada file
o reate
: Menciptakan berkas
o Delete
: Menghapus berkasOpen : Membuka berkas untuk menyimpan proses selanjutnya
o Close
: Menutup berkas utuk menyimpan semua informasi ke berkas dan mendealokasikansumber
daya yang digunakan
o Read
: Membaca data pada berkas
o Write
: Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi yang ditunjuk
o Append
: Menambah data pada berkas, merupakan operasi write yang lebih spesifik, yaitu
di akhir berkas
o Seek
: Mencari lokasi tertentu, hanya berlaku untuk berkas akses lacak Get
attributes Membaca atribut-atribut berkas, Set attributes Menuliskan
(memodifikasi) atribut-atribut berkas
o Rename
: Mengganti nama berkas
5. Direktori
Direktori
berisi informasi mengenai file. Direktori sendiri adalah file, dimiliki oleh
sistem operasi dapat diakses dengan rutin sistem operasi. Meski beberapa
informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi, informasi itu umumnya
disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat mengakses direktori
secara langsung meski dalam mode read-only.
6. Shared
File
Shared
file adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai), tapi
juga oleh direktori-direktori (pemakai) lain. Sistem file tidak lagi berupa
pohon melainkan directed acyclic graph (DAG).
Masalah-masalah
yang terdapat pada shared file adalah sebagai berikut :
·
Metode
implementasi shared file
·
Metode
pemberian hak akses pada shared file
·
Metode
pengendalian atau penanganan terhadap pengaksesan yang secara simultan
dilakukan pemakai-pemakai yang mengacu file. Persoalan pengaksesan simultan ini
menyangkut integritas atau kogerensi data.
7. Sistem
Akses File
Sistem
akses merupakan pilihan, yaitu :
Dapat
menjadi bagian dari sistem operasi atau
Sistem
operasi sama sekali tidak mempunyai komponen sistem akses.
Cara akses
perangkat penyimpanan :
Perangkap
penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu:
1.
Perangkat akses sekuen (sequential access devices)
2.
Perangkat akses acak (random access devices)
3.
Perangkat akses sekuen, Proses harus membaca semua byte atau rekord file
secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati dan membaca di
luar uraian.
8.
Organisasi File
Elemen
pokok perancangan sistem akses adalah cara rekord-rekord diorganisasikan atau
distrukturkan.
Beberapa
kriteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah :
·
Redundansi
yang kecil
·
Pengaksesan
yang cepat
·
Kemudahan
dalam memperbaharui
·
Pemeliharaan
yang sederhana
·
Kehandalan
yang tinggi.
3.
Sharing
Folder
Resource
Sharing merupakan system pembagian resource yang ada di dalam sebuah
Jaringan. File Sharing
dipakai untuk dapat mengakses suatu disk, directory, cdrom dari komputer
lain dalam satu Jaringan.
Caranya :
Di
dalam properti folder
terdapat tab sharing
yang dapat digunakan untuk mengatur properti sharing.
Ketika masuk pada tab sharing akan keluar gambar seperti berikut :
Gambar
1 (tab sharing)
·
Do not share this
folder
Pilihan ini digunakan untuk melepas sharing
atau tidak menggunakan sharing
sehingga folder, drive
atau printer tersebut
tidak dapat dipakai secara
bersama-sama.
·
Share this folder
Pilihan ini digunakan untuk menghubungkan
/ men-sharing folder, drive atau printer
dengan komputer yang
lain sehingga dapat digunakan secara bersama-sama.
·
Pada bagian Share name
biasanya langsung terpasang nama folder, drive atau printer yang akan di-share.
Pada bagian Comment, ketikkan penjelasan
singkat mengenai folder
ini.
·
User Limit digunakan
untuk menentukan jumlah user yang dapat
menggunakan folder ini.
·
Maximum allowed
Mengijinkan semua user menggunakan
folder ini
·
Allow ... users
Menentukan jumlah
maksimal user yang
dapat menggunakan
folder ini.
·
Permission digunakan untuk
memberikan hak-hak kepada setiap user
untuk megakses folder ini.
Gambar
2 (Share Permission)
Macam-macam permision dapat dilihat pada
tabel berikut:
·
Tombol Caching
digunakan untuk menentukan
setting penggunaan file/folder
secara offline (tidak sedang terhubung ke jaringan)
Folder yang
telah di-share dapat
dilihat isi file
sharing tersebut dengan menggunakan
windows explorer dan
browse komputer tempat share
tersebut berada.
Folder yang telah di-share akan memiliki
icon seperti gambar berikut
Gambar 3
(Tampilan folder yang telah di-share )
4. Printer
Sharing
Printer Sharing digunakan untuk
melakukan printing dari komputer-komputer
dalam satu Jaringan
dengan menggunakan printer
yang terpasang pada komputer
dalam Jaringan tersebut.
Hal ini akan
menghemat pemakaian resource, karena
satu printer dapat dipakai secara bersama oleh
beberapa komputer dalam suatu jaringan.
Caranya :
1. Start Menu à Setting à Printers
2. Klik kanan printer yang telah
terinstall pada komputer tersebut dan klik sharing.
3. Masukkan nama sharingnya.
Gambar
4 (Printer sharing properties)
4. Untuk melihatnya sama seperti melihat
folder sharing
5. Agar
printer sharing bisa
digunakan maka connect
dulu ke printer
Sharing
Gambar
4 (Printer yang telah disharing)
5. Untuk
menggunakan printer yang telah di-share ini pilihlah printer yang telah diconnect.
Gambar
5 (Penggunaan Sharing Printer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar